Herman Willem Daendels adalah seorang politikus Belanda yang merupakan Gubernur-Jenderal Hindia-Belanda yang ke-36, memerintah antara tahun 1808 – 1811. Herman Willem Daendels dikirim oleh
kaisar Perancis, Louis Napoleon Bonaparte dikarenakan pada tahun 1795,
Perancis dapat menaklukan Belanda. Raja Belanda William V, mengasingkan diri ke
Inggris dan menyerahkan seluruh daerah jajahannya untuk sementara waktu kepada
Perancis. Belanda jatuh ketangan Perancis dibawah pimpinan Kaisar Louis
Napoleon Bonaparte pada tahun 1806. Hal tersebut menyebabkan pengaruh poitik liberal
Perancis meluas di Belanda dan terjadilah perubahan peta politik di Belanda
yang pengaruhnya sampai ke Indonesia sebagai daerah jajahannya.
Adapun tujuan dikirimnya Daendels yaitu untuk Memperkuat
pertahan di Pulau Jawa untuk menghadapi serangan Inggris, mengumpulkan dana
sebanyak-banyaknya untuk biaya perang melawan Inggris, dan memperbaiki kondisi
keuangan pemerintah karena kas Negara kosong.
Kebijakan pemerintahan Daendels yaitu
kerja rodi, dan Proyek utamanya, yaitu Jalan
Raya Pos (Grote Postweg) dari Anyer sampai Panarukan.
Pembangunan jalan Daendels dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur)
sejauh 1000 km pada tahun 1809 – 1810 yang pada awalnya bertujuan untuk mempercepat tibanya
surat-surat yang dikirim antar Anyer hingga Panarukan atau sebagai jalan pos,
akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya dibangunnya juga karena manfaat
militernya, yaitu untuk mengusahakan tentara-tentaranya bergerak dengan cepat
dan semenjak saat itu, jaringan transportasi darat dipulau Jawa mengalami
perkembangan yang sangat pesat.
Dalam kebijakannya, Daendels inggin
melakukan pemberantasan korupsi akan tetapi dia malah memperkaya diri sendiri
dan keluaganya. Daendels gagal memberantas korupsi. Oleh karena itu Daendels
dipanggil pulang ke negeri Belanda dan kedudukannya kemudian digantikan oleh
Jansens.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar