Blogger Widgets
Happy Cute Box Dog

Rabu, 14 Mei 2014

Apa Itu Sejarah ???


Pengertian sejarah

1.Asal Usul Istilah Sejarah
Secara etimologi kata sejarah memiliki akar kata dari bahasa Arab,syajarah,yaitu dari kata syajaratun yang artinya pohon. . Istilah syajarah diserap oleh bahasa-bahasa lain menjadi historia (Latin), history (Inggris), histoire (Perancis), geschiedenis (Belanda), dan lain-lain. Kata syajarah yang telah berubah menjadi sejarah masuk ke dalam perbendaharaan bahasa Indonesia melalui bahasa Melayu.Makna kata pohon,pada masa lalu selalu di hubungkan dengan keturunan,atau asal usul keluarga raja atau dinasti tertentu.Apabila kita melihat gambaran silsilah raja-raja atau dinasti gambaran itu akan terlihat seperti pohon yang terbalik.Cerita tentang silsilah  ini merupakan elemen utama dalam kisah sejarah pada masa awal.Seiring dengan perkembangan zaman,cerita yang disajikan sebagai sejarah tidak hanya kisah kehidupan istana saja,tetapi juga kisah dari luar istana.Meskipun begitu,istilah yang digunakan tetap sejarah.
Sejarah dalam Pandangan Para Tokoh

 J.V. Bryce
Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh manusia.

 W.H. Walsh
Sejarah itu menitik beratkan pada pencatatan yang berarti dan penting saja bagi manusia. Catatan itu meliputi tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia di masa lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang berarti.

Patrick Gardiner
Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.

 Roeslan Abdulgani
Ilmu sejarah adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah proses masa depan.


 Moh. Yamin
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.

 Ibnu Khaldun (1332-1406)
Sejarah didefinisikan sebagai catatan tentang masyarakat umum manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada watak/sifat masyarakat itu.

Moh. Ali
Moh. Ali dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, mempertegas pengertian sejarah sebagai berikut:
  1. Jumlah perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  2. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar                 
        kita.
 3. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian, dan atau peristiwa dalam                                                                           kenyataan di sekitar kita.
Kuntowijoyo
Sejarah menyuguhkan fakta secara diakronois,ideografis,unik,dan empiris.

Dari beberapa uraian di atas dibuat kesimpulan sederhana bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik, dan penting.
Peristiwa yang abadi
Peristiwa sejarah tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa.
Peristiwa yang unik
Peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang persis sama untuk kedua kalinya.

 Peristiwa yang penting
Peristiwa sejarah mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang banyak.

Fungsi atau tujuan Sejarah

Fungsi Intrinsik

Sejarah sebagai ilmu
Orang yang mempelajari sejarah secara kritis atau menulis sejarah secara ilmiah akan meningkatkan daya nalar.Hal ini disebabkan kedudukan sebagai ilmu sejarah dapat menjelaskan latar belakang terjadinya suatu peristiwa.Dari sejarah kita dapat memahami bahwa penyabab terjadinya suatu peristiwa tidak hanya satu faktor,tetapi beberapa faktor yang saling berkaitan.Dengan demikian,sejarah mendidik pembacanya untuk berfikir multidimensional.Dalam kedudukannya sebagai ilmu sejarah bersifat terbuka.Artinya,siapa saja dapat mengaku sebagai sejarawan secarah sah asal hasilnya dapat dipertanggungjawabkan sebagai ilmu.

Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau.
Sebelum mengenal sejarah,untuk mengetahui masa lalu orang biasa menggunakan mitos.Mitos bersal dari kata Yunani,mythos yang berarti dongeng. Namun sejarah berbeda dengan mitos.mitos mengabaikan peran dan kebeeradaan waktu.Mitos lebih berfungsi untuk membuat untuk membuat masa lalu lebih bermakna dengan memusatkan pada bagian-bagian masa lampau yang mempunyai sifat tetap dan berlaku secara umum.
Sementara sejarah ialah ilmu yang sangat membutuhkan setting waktu.Dalam waktu terjadi empat hal,yaitu perkembangan,kesinambungan,pengulangan dan perubahan.Setelah mengenal tulisan orang kemudian memahami masa lalu dengan menggunakan sejarah.Sejarah dianggap sebagai alat yang tepat dan rasional utuk membuka dan menghadirkan kembali masa lalu.Mitos memang bisa digunakan untuk memperkaya tulisan sejarah,tetapi sejarahwanharus sangat hati-hati dan teliti mengambil fakta di dalamnya.

Sejarah sebagai pernyataan pendapat
Sejarah sering digunakan sebagai media untuk menyatakan pendapat.Ketika menyatakan pendapat ada dua dasar yang dupakai orang,yaitu konsensus dan konflik.
Sejarah sebagai profesi
Sejarah bisa digunakan untuk membekali seseorang dengan serangkai keahlian dan profesi.Alumni progran studi sejarah diharapkan bisa mengisi berbagai macam formasi yang terdapat di instansi dan lembaga atau lembaga baik milik pemerintahan maupun swasta.Alumni Sejarah bisa menjadi pegawai di dinas purbakala,museum,balai kajian sejarah,peneliti sejarah,guru,atau dosen.
FUNGSI EKSTRINSIK
A. Sebagai pendidikan penalaran
Belajar sejarah itu perlu berpikir, perlu logika. Sejarah harus dilihat dalam hubungan sebab-akibat (kausalitas) yang ada dalam setiap peristiwa sejarah. Ibaratkan pepatah “ada asap ada api”, “ada gula ada semut”, sejarah selalu mendorong peneliti dan pembacanya untuk menemukan sebab dari sebuah peristiwa. Hal ini menyebabkan belajar sejarah harus membuat orang berpikir plurikausal (pluri=banyak; kausal=sebab).
Dengan belajar sejarah, secara tidak langsung kita juga akan kritis dalam memandang segala sesuatu. Oleh sebab itu sejarah dapat dikatakan, secara tidak langsung menjadi pendidikan penalaran (nalar=berpikir dengan kaidah yang benar).
Alasan ini pula yang mengidentikkan belajar sejarah dengan kebijaksanaan dan menjadi kuliah wajib bagi para keluarga bangsawan di Inggris. Tokoh-tokoh besar seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, Jawaharlal Nehru, Mahatma Gandhi, F.D. Roosevelt, Winston Churchil, Kennedy dan banyak tokoh besar lainnya adalah pencinta sejarah. Jika suatu saat kalian nanti menjadi tokoh besar, ingatlah perkataan saya “sejarah itu penting dan berguna”, dan buktikan apa saya benar atau salah.
B. Sebagai pendidikan politik
Ada pernyatan umum yang mengatakan, sejarah itu adalah sejarah tentang politik. Sejarah banyak sekali membahas mengenai sejarah politik, bahkan selama ini sejarah selalu identik dengan politik. Dari jaman suku-suku kecil, kerajaan-kerajaan, hingga terbentuknya negara modern, semua dipelajari dalam sejarah. Para politikus dan organisasi-organisasi massa belajar sejarah untuk mengkaji kebijakan-kebijakan di masa lalu. Misalnya kebijakan ekonomi harus melihat sejarah perekonomian suatu bangsa, sehingga kegagalan-kegagalan dapat diminimalisir.
Dalam hal ini, sejarah secara tidak langsung juga menjadikan pembacanya, penelitinya mengerti tentang politik, sejarah menjadi pendidikan politik.
C. Sebagai pendidikan perubahan
Bagaimana perkembangan (sejarah) hidupmu? Yah, kamu dulu hanya bayi kecil yang bergantung pada ibu, lalu kamu remaja, dewasa, dan nantinya tua juga. Sejarah juga belajar tentang perkembangan tersebut, dari awal dulu, hingga sekarang, dan ternyata dunia selalu berubah. Belajar sejarah, berarti juga belajar untuk berubah, belajar untuk bergerak, dan melakukan pembaharuan.
Sejarah tidak hanya mempelajari masa lalu untuk kepentingan masa lalu saja. Sejarah sebagai kisah nyata pengalaman hidup manusia dapat digunakan untuk memprediksi dan mengantisipasi kejadian berikutnya/masa depan yang memiliki kecenderungan yang sama. Sehingga secara tidak langsung, sejarah mengajak kita untuk “Berubah!”, memperbaiki yang kurang, dan meningkatkan yang lebih. Mari kita berubah!

D. Nilai-nilai universal
a. Nilai Ilmu Pengetahuan
Banyak contoh sejarawan bukanlah orang yang memang terdidik untuk menjadi sejarawan, tetapi penulis sejarah dapat datang dari mana saja. Sejarah merupakan ilmu yang terbuka. Kenyataannya sejarah banyak mengunakan bahasa sehari-hari, keterbukaan itulah membuat siapa saja dapat memperoleh dan mengambil ilmu pengetahuan dari sejarah.
b. Nilai Kerjasama
Ilmu Sejarah merupakan ilmu yang tidak dapat berdiri sendiri ia perlu ilmu-ilmu lain untuk menyempurnakan hasil kajiannya agar dapat diterima dan mudah dipahami. Dari penjelasan tersebut ternyata untuk ilmu-ilmu pengetahuan yang ada tidak dapat berdiri sendiri, harus ada kerjasama antara ilmu-ilmu.
TEORI SEJARAH


1.Pandangan Sejarah Menurut Hukum Fatum

Hukum fatum dalam diri manusia bersumber dari alam pikiran yunani. Manusia pada dasarnya sama dengan jagad raya, alam.
Manusia disebut mikro-cosmos (alam kecil), jagad raya disebut makro-cosmos (alam raya). Baik alam raya maupun alam kecil tunduk pada suatu hukum yang dinamakan hukum alam yang telah ditetapkan yakni nasib/fatum. Perjalanan hidup matahari, bintang, manusia dan sebagainya, tidak menyimpang dari jalan/lingkaran yang ditentukan oleh nasib/fatum.
Pandangan sejarah menurut hukum fatum di indonesia disebut cakra-manggiling (roda berputar). Manusia menurut cakra-manggiling tidak dapat melepaskan diri dari cakram (roda) yang berputar terus menerus itu. Nasib manusia telah ditentukan , bergerak naik turun sesuai gerak irama cakram makro-cosmos dan mikro-cosmos.
Tidak perlu lagi memikirkan kejadian apa yang menimpanya karena telah dikodratkan. Masa yang sekarang perlu dinikmati sepuas-puasnya, bergembira dengan ketentuan nasib.

2.Pandangan Sejarah Zaman Pertengahan (Menurut Santo Agustinus)

Santo Agustinus, menulis pandangannya tentang sejarah dalam karyanya yang tekenal Civitas Dei (kerajaan tuhan). Dalam bukunya mengatakan bahwa sejarah adalah epos perjuangan antara dua unsur yang saling bertentangan, yakni yang baik dan yang jahat atau civitas dei dengan civitas diaboli (diaboli = setan, iblis). Mula-mula manusia mengikuti civitas diaboli, tetapi kemudia akan mengikuti dan tegak dalam civitas dei.
Paham fatum yunani(siclis) mempengaruhi pandangan sejarah Agustinus. Terutama tentang fatum atau nasib, kadar terdapat dalam pandangannya, tetapi fatum bukanlah menjadi kekuatan tunggal yang berasal dari hukum alam, melainkan kehendak Tuhan.

3.Teori Progresif-Linear Menurut Ibnu Khaldun (1332-1406 M)

Kalau pandangan sejarah menurut santo Agustinus berdasarkan kehendak Tuhhan, maka menurut Ibnu khaldum bahwa sejarah adalah berdasarkan pada kenyataan. Dan tujuan sejarah adalah agar manusia sadar akan perubahan masyarakat.
Menurut Ibnu Khaldun, bahwa seluruh peristiwa dalam panggung sejarah kemanusiaan itu adalah suatu garis menaik dan meningkat ke arah kemajuan dan kesempurnaan. Pencetus teori progresif-linear ini memandang, bahwa sejarah berlangsung dalam suatu garis linear yang menuju ke progres dan profeksi, dengan indikatornya adalah peristiwa/fakta-fakta sejarah sebagai hasil perbuatan manusia yang mengandung nilai-nilai kesejarahan.
Sedangkan teorinya tentang Ashabyah atau perasaan cinta golongan atau perasaan bermasyarakat, menurutnya bahwa solidaritas sosial muncul karena mengutamakan sebagai akhlak/moral dan menempatkan orang pada peranan yang tepat serta pengaruh faktor geneologis atau keturunan.

Kegunaan Sejarah
A.KEGUNAAN EDUKATIF
             Banyak manusia yang belajar dari sejarah. Belajar dari pengalaman yang pernah di lakukan. Pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman yang di alaminya sendiri, melainkan juga dari generasi sebelumnya. Dengan belajar sejarah seseorang akan senantiasa berdialog anatara masa kini dan masa lampau sehingga bisa memperoleh nilai-nilai penting yang berguna bagi kehidupannya. Nilai-nilai itu dapat berupa ide-ide maupun konsep kreatif sebagai sumber motivasi bagi pemecahan masalah kini dan selanjutnya untuk merealisasikan harapan masa yang akan datang.

B.KEGUNAAN INSPIRATIF
              Berbagai kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada para pembaca dan pendengarnya. Belajar sejarah disamping akan diperoleh ide-ide atau konsep-konsep baru kreatif yang berguna bagi pemecahan masalah masa kini, juga penting untuk memperoleh inspirasi dan semangat bagi mewujudkan identitas sebagai suatu bangsa, semangat nasionalisme maupun dalam upaya mnumbuhkan harga diri bangsa.

C.KEGUNAAN REKREATIF
                Sejarah sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar. Melalui penulisan sejarah yang menarik pembaca dapat terhibur. Membaca menjadi media hiburan yang rekreatif.

D.KEGUNAAN INSTRUKTIF
Kegunaan instruktif sejarah berkaitan dengan fungsi sejarah dalam menunjang bidang-bidang teknologi, dalam artian bahwa studi tahu hasil penelitian sejarah yang menyangkut penemuan-penemuan teknik sepanjang sejarah kehidupan manusia, dimana sejarah masing-masing penemuan tersebut diperlukan bagi usaha menjelaskan prinsip-prinsip kerja teknik-teknik tertentu dalam masa setelahnya.

Kesimpulan
Kata Sejarah berasal dari bahasa Arab,yaitu Syajaratun. Kata ini mulanya dihubungkan dengan istilah raja-raja dan dinasti yang menjadi elemen utama dalam kisah sejarah pada masa awal. Setiap bangsa mempunyai kata yang mengandumg arti “sejarah”.Dalan bahasa Inggris sejarah di sebut ‘history’.
Menurut Kuntowijoyo Sejarah menyuguhkan fakta secara diakronois,ideografis,unik,dan empiris pada pengalaman.Sejarah itu diakronis karena sejarah memanjang dalam waktu.Sejarah bersifat ideografis karena sejarah itu menngambarkan,memaparkan,dan menceritakan sesuatu. Sejarah bersifat unik karena sejarah melakukan penelitian tentang hal-halyang unik dan secara khashanya berlaku pada sutu tempat dan waktu tertentu. Selain itu sejarah juga bersifat empiris. Artinya sejarah bersandar manusia yang sesungguhnya. 
Fungsi atau tujuan Sejarah  terbagi dua yaitu,Fungsi Intrinsik :Sejarah sebagai ilmu,
Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau,Sejarah sebagai pernyataan pendapat,
Sejarah sebagai profesi.Fungsi ektrinsik:Sebagai pendidikan penalaran,Sebagai pendidikan politik,sebagai pendidikan perubahan,dan nilai-nilai universal.sedangkan guna sejarah terbagi menjadi empat yaitu, guna edukatif,guna instruktif,guna inspiratif dan guna rekreatif.
Nilai-nilai yang dapat kita ambil dari mempelajari sejarah yaitu nilai sosial. Nilai budaya adalah dengan mempelajari sejarah kita dapat menetahui arti penting sejarah dan fungsi sejarah yang dapat diterapkan dalam kehidupan nermasyarakat.

Jika teman ingin melihat lampiran pertanyan seputar materi di atas silahkan klik di sini

Daftar Pustaka
Alfian,Magdalia.Nurliana,Nana Soeyono.Sudarini,Suhartono.2003.Sejarah untuk SMA kelas X. Jakarta :Erlangga
Djaja,Wahyudi.2012.Sejarah kelas x semester I.Klaten:Intan Pariwara
Dr. Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.
http://agondkd.blog.com/2010/12/14/sejarah-dalam-pengertian-dan-kegunaannya-sebagai-ilmu/ dilihat pada tanggal 15 oktober 2012 pukul 20.19 WIB










Tidak ada komentar:

Posting Komentar